WHAT'S ON?

Start From Here is a blog for sharing various kinds of information from developments in situations and conditions with various themes that are worth presenting

FIND ANYTHING YOU WANT TO KNOW

Start From Here is a blog for sharing various kinds of information from developments in situations and conditions with various themes that are worth presenting

WE CAN TO START

Start From Here is a blog for sharing various kinds of information from developments in situations and conditions with various themes that are worth presenting

ON YOUR SOCIAL MEDIA

Start From Here is a blog for sharing various kinds of information from developments in situations and conditions with various themes that are worth presenting

DON'T MISS OUT, CALL ME IF YOU NEED!

Start From Here is a blog for sharing various kinds of information from developments in situations and conditions with various themes that are worth presenting

TAKE YOUR FAVORITE NEED AND TAKE IT HOME

Start From Here is a blog for sharing various kinds of information from developments in situations and conditions with various themes that are worth presenting

Cari Blog Ini

Selasa, 25 April 2023

The Marke(T)hinks: Pt 1. It is called about the marketing

 

Gambar: Pinterest(Redesign Andrye Hermawan)

Berpikir mengenai market untuk pemasaran merupakan sebuah elemen krusial penentu keberhasilan akan bisnis sekalipun pada tingkatan institusi, organisasi, kelompok, dan individu. Domain pemasaran dari waktu ke waktu terus mengalami pengembangan hingga perluasan. Kontribusi dan peran dalam berpikir mengenai market untuk pemasaran menjadi signifikan dalam kebertahanan situasi, kondisi dan supremasi. Dinamika tersebut menghadirkan dampak diantaranya keberagaman perspektif, cara, dan rencana.

Dengan menarik hal tersebut, maka mulanya kita akan membahas tentang marketing. Marketing dalam pergeseran waktu mengalami perkembangan bahasan semula hanya bertitik terhadap ekonomi, kini menjadi suatu disiplin ilmu praktik hingga teori. Marketing sendiri berasal dari Bahasa Inggris pertama kali mencuat tahun 1561, kemudian terjadilah sebuah perkembangan pesat pasca revolusi industri abad ke-18 dan 19 dengan muncul konsep marketing modern. Penandaan tersebut terlihat dari perubahan sosial atas dorongan teknologi serta keilmuan, maka seperti kebanyakan industri telah memproduksi dengan sistem masal. Namun pemasaran dikala itu masih terbilang cukup langka sehingga sebagai produsen mampu menjual barang produksi dengan berstatus selama mereka masih bersedia menjualnya. Pada akhirnya, fokus pemasaran pada era revolusi modern tersebut terhadap distribusi hingga pengembangan produksi untuk lebih menekankan biaya yang keluar. Kemudian masuk ke abad 20 tepatnya melewati masa perang dunia ke-2 periode 1 September 1939 – 2 September 1945, kompetisi berbisnis menjadi lebih kompetitif tensi lebih meningkat termasuk fokus mulai berpindah dari produksi ke selling atau penjualan. Media massa sebagai pilihan bahan promosi, penentuan merek dagang, berkomunikasi menjadi sebuah keharusan/kepentingan organisasi demi memasarkan produk sebanyak mungkin serta untuk dikenal khalayak dan berlandas semua atas dasar kebutuhan masyarakat yang sudah mulai meningkat.

Kendati demikian, seiring pergeseran waktu maka perkembangan definisi marketing itu sendiri pun ikut terjadi. Crosier, K. (1975) compiled a list of fifty different definitions of marketing in the literature, but there are underlying principles which can be classified into three distinct elements (Webster, 1992). Crosier tahun 1975 menelaah definisi marketing mencapai lebih dari 50 ditulis melalui artikel berjudul “What exactly is marketing?” yang mengelompokan ke dalam tiga jenis, utamanya yaitu pemasaran didefinisikan sebagai proses, konsep/filosofi, dan orientasi. Sedangkan, AMA (American Marketing Association) yang dibentuk pada tahun 1937 (86 tahun yang lalu) semulanya penggabungan atas dua organisasi terdahulu yaitu National Association of Marketing Teachers dan American Marketing Society menawarkan sebuah definisi baku mengenai pemasaran pada tahun 1935 teruntuk akademisi serta praktisi. Dikatakan bahwa definisi pemasaran adalah “sebagai kinerja aktivitas bisnis yang mengatur aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen “. Selanjutnya, pada tahun berbeda AMA mencoba untuk menelaah apa yang mereka coba definisikan tentang marketing, alhasil tahun 1960 memutuskan untuk tidak terjadi perubahan, melainkan mereka mencoba me-revisi ulang pada tahun 1985. Menyatakan marketing adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individual dan organisasi. Setelah masuk kepada abad 20 mengingatkan kepada kompetisi berbisnis menjadi lebih kompetitif, serta tensi lebih meningkat termasuk fokus mulai berpindah dari produksi ke selling atau penjualan termasuk pemanfaatan media massa, merek, dan cara komunikasi. Maka disini AMA bertindak untuk meredifinisikan kembali tentang pemasaran yaitu “fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan para stakeholder-nya” pengumuman yang dilangsungkan pada saat acara AMA Summer Educators’ Conference di Boston, Agustus 2004. Perubahan terjadi atas dasar masukan dari para praktisi, akademisi, dan pemasar dunia. Namun tak terlepas menjadi bahan kritikan, seperti terlihatnya sebuah pergeseran cara pandang atau paradigma semulanya pertukaran (exchange) menjadi penciptaan nilai (value creation). Ditambah adanya penyempitan fokus, dimana kecenderungan terhadap hal bersifat manajerial dan abai terhadap dampak luas pemasaran teruntuk masyarakat, maka definisi tersebut terlihat seolah utamanya terhadap praktik manajemen bukan malah dinilai sebagai suatu fenomena sosial yang lebih luas.

Senin, 24 April 2023

Ramadhan Kareem 2023 Minal 'Aidin wal-Faizin, Hopefully Fly to be Better

Gambar: Andrye Hermawan

Akhir yang telah tiba dipenghujung kemenangan bulan ramadhan, setelah melewati bias indahnya bulan penuh berkah. Begitu sangat istimewa dihadapan umat muslim, banyak keutamaan spesial disetiap hari menjadi pembeda dari bulan lainnya. Seorang hamba yang banyak belajar tentang rasa syukur, empati,  pengendalian diri, kesabaran, berbagi kebaikan, serta banyak hal positif lainnya. Mengajarkan dan mengenalkan petunjuk yang ternyata begitu dekat, setelah tak sadar telah berjalan jauh di sela-sela waktu. Marhaban ya ramadhan terucap amerta kata ternantikan, sepanjang waktu yang membuat terus terpukau merasa harsa di dada.

Muhasabah diri mencari mengejar Lailatul Qadr mengharap ridho sang ilahi ditengah berdirinya malam hari ( QS. Al-Qadr: 1–3 "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan) ) yang tercipta al-qur'an sebagai pengobat pelipur lara ( QS Al-Baqarah: 185 “Beberapa hari yang ditentukan itu, yaitu bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil” ). Banyak kisah indah dan rangkaian kata tercipta setelah mendapatkan jauh lebih berharga di hadapan sang kuasa. Semua mengejar, memburu untuk mendapatkan keberkahan, tak terlepas mengejar ridho sang kuasa. Kisah tak selalu terlukiskan dengan gambar, namun bertutur dengan kata, kenangan serta harapan yang ditinggalkan. Bukan menafikan soal kebaikan dan keberkahan, semua hanyalah soal pilihan yang baik untuk dipilih. Semoga amalan-amalan pilihan tentang kebaikan, terbangun kebiasaan hingga diluar bulan ramadhan.

Marhaban ya ramadhan terima kasih menghiasi hari-hari, berbaik sangka walau kini kembali berharap hanya sesaat, kedepan kan kembali dengan kesempatan dari ridho ilahi. Dan telah usai, kini hanya menanti cerita indah yang telah tersampaikan disetiap penghujung hari, ditengah sunyi-nya malam hari. Semoga dapat dipertemukan kembali pada kesempatan ramadhan tahun depan lagi.

Minggu, 09 April 2023

Mie Gacoan asal kota Malang, Beneran Asli Gacor!?

 

Gambar: wikipedia.org

Kali ini kita akan membahas tentang perusahaan yang sedang growth bernama Mie Gacoan. Sebuah Perseoran Terbatas asal Malang,Jawa Timur yang menjadi bahan perbincangan oleh para nitizen karena menjual mie dengan ragam rasa pedas dan variasi menu yang murah, menjadi sebuah keuniquekan ditengah ketatnya persaingan market. Nah, sebenarnya apa yang menjadi Unique Selling Point Mie Gacoan sehingga bisa begitu Gacor merajalela ke berbagai outlet di daerah anda ? akan kita bahas.

Mie Gacoan merupakan brand waralaba restoran berdiri tahun 2016, pertama kali buka di kota Malang,Jawa Timur mengusung tema mie berlevel pedas murah modern dengan visi menjadi restoran mie nomor 1 di tanah air. Mie Gacoan dimiliki oleh pengusaha bernama Anton Kurniawan sebagai CEO dan Founder, serta bekerjasama dengan pengusaha asal Solo yaitu Harris Kristanto menjabat sebagai Human Resource Director (HRD) sejak 2017. Asal kata Gacoan sendiri mengambil dari kata “Gaco” yang berarti Andalan/Jago dalam penggunaan bahasa Jawa. Dimana brand Gacoan ini merupakan anak perusahaan dari PT Pesta Pora Abadi sebagai anak perusahaan yang sedang growth, maka Gacoan kini sedang aktif menyebar ke berbagai daerah utamanya seperti Provinsi Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga sampai sekarang masih terus growth ke berbagai daerah lainnya yang bisa terjangkau dan memiliki target market baginya, termasuk sebagai bagian dari strategi perluasan pasar. Sempat menjadi perdebatan akan kehalalannya, namun Mie Gacoan resmi bersertifikat Halal yang terbit per 16 November 2022 dari LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta yang terbaru per 1 Februari 2023 nama-nama yang menggunakan konotasi berkutip tersebut seperti unsur setan, iblis, dan lain sebagainya telah disesuaikan demi menjaminkan pada pemenuhan kriteria Sistem Jaminan Halal (SJH). Hingga saat ini karyawan perusahaan tersebut mencapai lebih dari 3.000 serta akan ada terus penambahan mengingat puluhan outlet yang tersebar daerah di Indonesia, dan terhitung dengan jumlah mayoritas berada pada pula Jawa dan Bali.

Membahas mengenai Unique Selling Point ini merupakan bagian dari rentetan proses penentu yang menjadi faktor atau karakteristik pembeda secara perusahaan/brand dari pesaingnya sehingga membuat disukai dan layak berada ditengah masyarakat/market. Maka hadirnya brand Gacoan ini membawakan sebuah nilai tersendiri atau Unique Selling Point yang membuat produk-produknya laku dipasaran dan digandrungi oleh seluruh kalangan, berikut beberapa Unique Selling Point.

Pertama Rasa Pedas, Mie Gacoan sendiri menawarkan beberapa menu andalan pedas lewat olahan berbahan dasar mie tersebut. Seperti yang kita ketahui ada Mie Angel kini menjadi Mie Suit, kemudian ada Mie Setan yang kini berubah menjadi Mie Hompimpa dimana pada produk tersebut agak sedikit memiliki perbedaan pasalnya mereka tawarkan kuat akan rasa asin gurih pedas dengan pilihan level 1 hingga 8, ada juga Mie Iblis yang kini menjadi Mie Gacoan mereka menawarkan dominan rasa pedas manis nan nikmat terbilang produk tersebut menjadi best seller atau pilihan favorite para pengunjung. Namun sebenarnya untuk kalian yang tidak menyukai rasa pedas sebaliknya mereka menyiapkan beberapa opsi pilihan pada produk untuk tidak menambahkan rasa pedas pada saat pemesanan. Sebagai tambahan produk yang mereka tawarkan tidak berhenti hanya disitu, namun mereka juga menyajikan sajian produk lainnya seperti ragam dimsum hingga minuman es. Maka itulah keunikan produk pedas yang mereka tawarkan membuat menarik atensi konsumen. Terlebih mengapa pedas di Gacoan menjadi dominan untuk diburu, karena tren pedas berlevel merambah ke berbagai produk olahan brand di indonesia, ditambah kalau kita berbicara mengenai pedas menjadi ciri khas orang Indonesia sebab rata-rata orang di negara kita penyuka/pecinta pedas hingga umumnya menjadi mayoritas. Walaupun fakta budaya makan pedas tidak hanya terjadi di Indonesia saja namun seperti China, India, Thailand, Eitopia, hingga Meksiko sama pula memiliki budaya makan pedas. Kemudian kondisi lainnya bahwa kita ketahui ragam rumah makan di Indonesia umumnya menyajikan berbagai jenis sambal termasuk sambal khusus olahan sendiri ataupun untuk campuran pada jenis makanan tertentu, karena memang begitu marak pencinta pedas. Sehingga Gacoan berhasil untuk tidak memiliki keraguan atas pilihan mereka terhadap pemilihan produk rasa pedas sebagai pilihan nilai USP (Unique Selling Point)-nya.

Kedua Murah, kalimat familiar yang ditawarkan berbagai brand tidak hanya bidang Food and Beverage namun segala lini. Mengapa? Karena secara fakta bahwa orientasi orang Indonesia memilih sebuah produk dilandaskan pada harga murah dibandingkan kualitas sehingga beberapa standarisasi pembelian mereka hiraukan. Kalau bergeser pada persoalan ekonomi juga, bahwa Indonesia terhitung dalam kategori negara berkembang maka dimana secara data pendapatan rata-rata dilansir oleh CNBC-Indonesia edisi 05 February 2023 pendapatan minimum hanya bertengger pada angka Rp 3.070.000 per bulan rata-rata Indonesia. Walaupun berbagai daerah memiliki perbedaan seperti UMR Jakarta ditetapkan tahun 2023 sebesar Rp 4.901.798, UMR Kota Bogor Rp 4.639.429, UMR Kota Depok Rp 4.694.493, dan UMR Kota Tangerang Rp 4.584.519, informasi survei didapat dari Salary Explorer sebuah layanan komparasi gaji dan portal karir. Maka dengan begitu, bila harga brand Gacoan tawarkan pada kisaran Mie termurah diangka Rp 9.500, Dimsum termurah diangka Rp 8.600, dan Minuman es termurah diangka Rp 4.100 sehingga secara komparasi terbilang benar murah untuk dibeli dan terjangkau untuk seluruh kalangan. Maka tidak heran mereka sebagai konsumen berani rela mengantri berjam-jam hanya untuk membeli produk olahan brand Gacoan tersebut, disini membuktikan Gacoan berhasil menetapkan USP (Unique Selling Point) atas riset market yang mereka lakukan untuk tepat dalam menetapkan harga paling terjangkau sehingga mudah merambah keseluruh kalangan konsumen untuk bisa membelinya.

Ketiga Mie, berbahan dasar mie yang diolah menjadi beragam jenis pilihan menu mie menjadi kunci Mie Gacoan terus berkembang. Walaupun mie bukan merupakan identik negara kita, namun mayoritas orang indonesia penyuka/pecinta mie. Dikutip berdasarkan WINA (World Instant Noodles Association) dalam beberapa tahun ke belakang mencatat negara dengan jumlah terbanyak pemakan mie yaitu Indonesia berada pada urutan ke dua, dan negara terbanyak pemakan mie dipegang oleh China dan Hong kong. Mie berbahan dasar tepung dan gandum mengedepankan fungsi kepraktisan, dirancang agar penjual makanan berbahan dasar mie maupun konsumennya menjadi lebih mudah untuk menyajikan atau mengolah baik dimasak secara basah, kering, pedas, manis, asin dan sebagainya tetap nikmat untuk dihidangkan. Menurut Jakpat sebuah lembaga survey, mayoritas orang Indonesia teruntuk konsumen fanatik bisa mengkonsumsi mie sepekan dua atau lebih, sedangkan konsumen reguler sebagai sebutan konsumen yang mengonsumsi mie hanya dua sampai tiga kali dalam sebulan. Bila dirincikan bahwa kelebihan memilih mie untuk berjualan ataupun dikonsumsi langsung karena murah, mudah disajikan dalam beragam bentuk hidangan, rasanya menggugah selera menjadikan rasa enak, tahan lama, serta mie juga mendominasi negara kita sehingga tidak perlu ragu mempertanyakan suka atau tidak, dan itulah yang menjadi USP (Unique Selling Point) brand Gacoan memilih mie sebagai bahan utama.

Dan Keempat Service 24 Jam, masuk kepada era modern/digital seperti saat ini setiap individu sudah tidak bisa diberikan batasan atau memiliki batasan terkhusus berbelanja sekalipun membeli makanan. Sebaliknya, bila kita sebagai pemilik brand maka perlu memilah apakah batasan yang tepat untuk meningkatkan penjualan. Beberapa perusahaan startup ataupun konvensional pada bidang tertentu memilih untuk tetap aktif dalam layanan waktu 24 jam mengingat semakin hari ke hari pelanggan mereka terus bertambah, maka sebagai organisasi/institusi perlu memposisikan diri agar menyesuaikan demand pelanggan, bila hal itulah yang dipilih tujuannya agar tidak kecolongan pelanggan. Sama halnya yang dilakukan oleh Mie Gacoan menerapkan sistem 24 jam untuk layanan pembelian bagi kosumen, walaupun pada praktiknya masih pada beberapa cabang tertentu yang sudah menerapkan sistem tersebut namun ini menjadi nilai tambah untuk menambah cabang lainnya. Penerapan tersebut dimaksudkan memenuhi permintaan konsumen yang masih ingin merasakan sensasi mie ditengah malam maupun menghilangkan rasa lapar. Penerapan strategi tidak menghilangkan esensi bahwa Gacoan ingin menjadikan layanan yang mudah diingat dan dikunjungi saat konsumen butuhkan, mengingatkankan kembali pada komitmen seperti visi Gacoan semula yaitu ingin menjadikan restoran mie nomor 1 di tanah air.

Pada akhirnya masih banyak yang dapat didiskusikan, namun jelas terlihat kurang lebihnya hal tersebutlah yang menjadi USP (Unique Selling Point) bagi brand Mie Gacoan. Secara kesimpulan bahwa Mie Gacoan menjadi gacor, bila melihat ekspansi bisnis yang sedang berkembang pesat, meningkatkan selalu quality produk yang ditawarkan, layanan yang diberikan, dan terlebih ada baiknya dibarengi dengan pembaruan tertentu secara berkala pada beberapa lini serta selalu mengevaluasi karena harapannya agar ini tidak hanya menjadi sebuah bubble ditengah situasi trend sekarang ini.

Sabtu, 01 April 2023

Erik ten Hag is Erik ten HOPE

Gambar: pinterest

Erik ten Hag merupakan seoarang pria kebangsaan Belanda yang mulai bersinar kali pertama saat dirinya melatih Ajax sebuah klub sepak bola bermarkas di Amsterdam,Belanda. Mengukir awal kisah, saat dirinya berhasil mengalahkan salah satu deretan klub terbaik tingkat dunia pada kompetisi bergengsi (UEFA Champions League), mampu mengintegrasikan squad minimum, mempromosikan klub, membangkitkan semangat juang dan sebagainya. Namun, siapakah dia sebenarnya ? Mari kita bahas.

Awal Perjalanan Karir Erik Ten Hag

Pria berkepala plontos nan-karismatik tersebut yaitu Ten Hag, dimasanya pernah menjadi seorang pemain yang berposisi sebagai Bek tengah. Mengawali klub pertamanya bersama Twente, kemudian berpindah ke De Graafschap, lalu ke RKC Waalwijck, dan Utrecht hingga mengakhiri kisah profesional sebagai pemain dengan kembalinya ke klub awal karir ia melangkah yaitu Twente, sekaligus berhasil memenangkan gelar klub Eredivisie 2001-2002 suatu kehormatan dalam menutup karir sebagai seorang pesepak bola profesional. Kemudian, merasa dirinya belum habis Ten Hag mentuntaskan hasrat untuk melatih klub dengan berbekal pengalamannya. Ten Hag di nilai memiliki value tersendiri, sebagai sosok spesialisasi lapangan yang tepat dalam menangani klub soal culture, filosofi, kedisiplinan, pun strategi melalui caranya. Hingga akhirnya menginjakkan kaki pertama dalam dunia kepelatihan untuk klub Go Ahead Eagles, singkatnya dipilih menjadi seorang manager Go Ahead Eagles tahun 2012 dibawah tunjukan Marc Overmars yaitu seorang pengelola klub tersebut. Dan pertama kali seorang manager seperti Ten Hag  mampu mempromosikan klub ke divisi utama Eredivisie setelah 17 tahun berlalu. 

Sang Ten Hag yang Mulai Berkembang

Perjalanan berlanjut, Ten Hag melangkah melatih Bayern Munich II awal Juni 2013–2015 merupakan klub Top dunia bermarkas di Jerman. Walaupun melatih tim II/akademi apapun istilahnya, Ten Hag tetaplah Ten Hag yang bertemu seorang pelatih top global terkenal akan tacticnya bergaya menyerang (tiki-taka) yaitu Josep “Pep” Guardiola Sala atau kita sering menyebutnya Pep Guardiola. Secara tidak langsung sebagai seorang manager yang digadang menuju Top kelas, bahwa Ten Hag memiliki waktu untuk belajar serta menganalisis cara bermain, melatih, me-manage tim, termasuk untuk mengaplikasikan pada Bayern Munich II dan bekal diri untuk masa mendatang, yang tentu Ten Hag lakukan. Kemudian, tak berselang lama Ten Hag berpindah ke Utrecht 2015-2017 mantan klubnya dahulu, dengan posisi fresh menghabiskan 111 match maka kurang lebih terhitung selama dua musim. Disana Ten Hag berhasil sedikit banyaknya meningkatkan harapan Utrecht yaitu membawa klub selama dua musim berturut-turut masuk radar 5 besar Eredivisie dan layak menjadi klub untuk persaingan klasemen papan atas.

Turning Point, Ten Hag bersama Ajax Semakin-Semakin

Kesuksesannya bersama Utrecth tak menafikan bahwa Ajax tertarik meminang pelatih asal Belanda tersebut, adanya kesamaan visi misi maupun latar belakang yang mungkin menjadi suatu alasan. Akhirnya, pada 21 Desember 2017 Ten Hag resmi melatih Ajax Amsterdam, setelah terjadi pemecatan kepada Marcel Keizer akibat performa yang tak kunjung membaik. Seperti perumpaan akan hal setiap orang memiliki turning point dalam hidupnya, dan itulah yang terjadi pada Ten Hag. Kisah demi kisah mulai terukir bersama Ajax Amsterdam, mungkin ini menjadi tempat dimana Ten Hag mulai berkiprah menjadi pelatih yang segan untuk dilawan. Seperti bahwa pada musim penuh pertama Ten Hag melatih Ajax berhasil mendapatkan juara Eredivisie lewat torehan 119 gol dalam 34 laga. Termasuk, Ten Hag pada musim penuh perdananya tersebut berhasil meraih piala KNVB Cup 2018-2019 bersama Ajax sebuah gelar kompetisi domestik sepak bola di Belanda, atas lawannya Willem II Ten Hag berhasil melewati pertandingan meyakinkan untuk kemenangan Ajax dengan torehan 4-0 melalui gol Daley Blind 38’, Klaas-Jan Huntelaar 39’, 67’ dan Rasmus Kristensen 76’ ditambah dengan penguasaan bola 63% berbanding 37%.

Secara pendekatan psikologis ini lah yang membuat Ajax semakin percaya diri bersama Ten Hag untuk bersaing dalam kompetisi domestik maupun melangkah kancah Eropa. Maka tak hanya itu, pada musim tersebut secara mengejutkan Erik Ten Hag juga membuat Ajax teristimewa secara tim dan pemain, pasalnya mereka berhasil melewati fase demi fase putaran Liga Champions melalui pencapaian berkesan, dimana mampu mengalahkan klub besar peraih Liga Champions terbanyak dan juara bertahan yaitu Real Madrid dengan skor 4-1 pada putaran babak 16 besar di Stadion Santiago Bernabéu. Ini merupakan kali pertama sejak 1997 Ajax berhasil masuk semi-final UEFA Liga Champions 2018–2019, setelah sebelumnya juga sempat mengalahkan Juventus pada babak penyisihan. Selain itu, tak melupakan deretan nama pemain yang berhasil Ten Hag mainkan dalam laga-laga krusial di Liga Champions tersebut seperti salah satunya ketika memenangkan pertandingan kontra Real Madrid, membuat pemain berhasil dilirik oleh klub-klub papan atas sehingga musim berikutnya berhesail terekrut oleh klub besar tersebut seperti diantaranya pada musim berikutnya ada nama Matthijs de Ligt yang pindah ke Juventus tahun 2019 dengan nominal 85,5 juta euro, Frenkie de Jong  yang pindah ke FC Barcelona tahun 2019 secara mengejutkan dengan nominal 86 juta Euro atau setara Rp 1,3 triliun,Hakim Ziyech pemain timnas Maroko yang pindah ke Chelsea pada Juli 2020 dengan banderol 33,3 juta paun, hingga Donny van de Beek berposisi pemain gelandang yang pindah ke Manchester United pada musim panas 2020 seharga 38 juta euro, termasuk pemain-pemain lainnya yang Ten Hag berhasil orbitkan untuk dijual dalam radar transfer musiman sepak bola tingkat dunia tersebut. Sehingga manager salah satunya Ten Hag membuat Ajax menjadi pencetak pemain favorite terbanyak karena setiap tahun dapat menjual pemain namun tidak kehilangan identitasnya, dan mampu meningkatkan secara financial klub karena Ajax memegang uang cash cukup banyak inilah yang dikatakan klub sehat secara financial, tak hanya menghabiskan namun menciptakan pundi uang untuk organization/club. Pada musim berikutnya, Ajax melakoni musim 2019-2020 dengan keberhasilan juga mengingat mereka mengawali musim yang cukup baik melalui gelar trofi Piala Super Belanda (Johann Cruyff Shield) ditambah Ajax memimpin top klasemen pada Eredivisie. Namun sangat disayangkan sekali, perhelatan kompetisi harus diakhiri lebih cepat mengingat pandemi Covid-19 yang terjadi sehingga Ajax bersama Ten Hag harus terhenti pada pekan 25 sekaligus piala KNVB dan Eredivisie mengumumkan musim 2019/2020 dinyatakan berakhir tanpa klub yang menjadi juara, akan tetapi Ajax tetap ternobatkan sebagai perwakilan Eredivisie untuk lolos tiket dalam mengejar perebutan gelar Liga Champions pada putaran berikutnya.

Hijrah Menuju Dream Career

Kemudian, pada musim berikutnya yaitu 2021-2022 Ajax tetap meraih kembali sebagai juara Eredivisie sekaligus ini merupakan musim terakhir Ten Hag melatih Ajax. Trofi tersebut masuk kedalam urutan ke-35 untuk Ajax, dan sebenarnya Ten Hag sudah memperpanjang kontrak bersama Ajax untuk musim 2022-2023 namun Ten Hag memilih pindah lebih cepat untuk menuju Manchester United pada bulan April 2022. Walau demikian dengan negosiasi yang cukup alot, pasalnya terdapat beberapa prasyarat yang harus terpenuhi jika Ten Hag ingin melatih Manchester United tetapi seiring berjalannya negosiasi Ten Hag dan Manchester United menemui jalan kesepakatan. Maka secara garis besar kiprah Ten Hag bersama Ajax Amsterdam tercatat kurang lebihnya, Ten Hag berhasil mendapatkan 6 Trofi untuk Ajax, tiga diantaranya Trofi Eredivisie serta Ten Hag membantu Ajax dikenal lebih luas sebagai lawan yang menantang dengan meloloskan ke putaran Semifinal Liga Champions (rekor). Tak hanya itu bahwa Ten Hag berhasil mencatat kemenangan ke-100 bersama Ajax setelah melakoni laga yang hanya membutuhkan 128 pertandingan, ini merupakan rekor tercepat bagi seorang manager di liga Eredivisie. Ten Hag juga berhasil terpilih sebagai penerima penghargaan pelatih terbaik Belanda atau Rinus Michel Award di tahun 2019 akibat torehan yang diberikan, hingga dibawah Ten Hag persentasi kemenangan Ajax mencapai 73,81 persen lewat 210 pertandingan, 576 goal, 155 kemenangan, 29 kekalahan, 26 Imbang serta Ajax selalu terlihat memainkan gaya menyerang dengan bermain tanpa playmaker umumnya pada line-up.

Hingga akhirnya, bulan April 2022 Ten Hag berpisah dengan Ajax karena dipercaya menukangi Manchester United secara resmi sebagai Manager baru/non-interm, setelah resmi menggantikan posisi Ralf Rangnick sebagai manager interm yang kini pria tersebut tengah melatih timnas Austria. Pengabdian Ten Hag bersama Manchester United melalui proposal resmi berakhir pada tahun 2025 dengan opsi perpanjangan kontrak yang dapat diorbitkan. Sejauh ini, penampilan Manchester United bersama Ten Hag lebih baik dan cukup mengesankan bila terhitung sejak awal kepindahannya, sebab tidak banyak seorang pelatih baru yang cepat dalam beradaptasi pada liga berbeda (special case) seperti di English Premier League tersebut. Kemudian, teruntuk jejak transfer pemain yang Ten Hag hadirkan untuk musim panas tahun lalu dimana Ten Hag berhasil mendatangkan sejumlah pemain-pemain baru yang mungkin beberapa nama tersebut terkesan asing terdengar seperti Tyrell Malacia, Lisandro Martínes, Antony Matheus dos Santos, Martin Dubravka, Casemiro, Christian Eriksen, & Wout Weghorst. Namun, pilihan-pilihan nama tersebut tampaknya tidak asing untuk Ten Hag sehingga dibalik nama-nama itu kebanyakan selalu menjadi starter pada laga yang Ten Hag mainkan bersama Manchester United, mengingat performa yang diberikan cukup konsisten dibanding pemain lain peninggalan legacy oleh manager/pelatih sebelumnya. Piala pertama yaitu FA Cup berhasil dipersembahkan oleh Ten Hag dengan melakoni laga yang terbilang dini namun Ten Hag sedikitnya sudah membawa harapan serta mengembalikan marwah sesungguhnya Manchester United sebagai klub ikonik nan bersejarah yang haus gelar. Per-hari ini bahwa ternyata Ten Hag masih memiliki beberapa peluang untuk mendapatkan Treble Winners, namun apakah worth it untuk dilibas pada musim ini semua? Who’s know?! Ini akan menjadi pertanyaan besar, tentu menjadi ujian sesungguhnya bagi Ten Hag. Adu mekanik otak Ten Hag agar dapat meraih gelar juara berikutnya pada kompetisi domestik maupun kancah eropa (Europa League) maka patut dinantikan seberapa berkesan dan meyakinkan Manchester United musim ini dibawah arahan Ten Hag, sekaligus ini merupakan musim full pertama Ten Hag menukangi Manchester United. Tentu akan sedikit banyaknya menjadi salah satu parameter termasuk bahan evaluasi bagi Manchester United musim ini, agar musim berikutnya akan lebih bersiap serta waspada akan kesalahan yang terjadi.

Ternyata itulah tak banyak yang tahu bahwa kisah Ten Hag dalam berkarir sebagai pelatih tidaklah berjalan mulus. Layaknya saat sebagai pemain berpindah dari satu ke satu tempat lainnya mencari jati diri menikmati proses serta progres yang terjadi, dan itupun terkesan terulang seperti dejavu melangkahkan kakinya dalam dunia kepelatihan. Melewati masa-masa dimana harus struggle melatih klub kecil terlebih dahulu, berproses, progress, merangkap, baru naik menjadi manager itupun di klub kecil hingga barulah titik perjalannya saat ini menjadi manager resmi klub besar level dunia bermarkas di Old Trafford yaitu Manchester United. Dengan begitu secara seksama dalam pembahasan tersebut terdapat Conclusion Hope bagi Manchester United kedepannya bersama Erik Ten Hag dimana beberapa point interest tersebut diantaranya menjadi lawan yang menantang dalam persaingan gelar, mengintegrasikan squad youth hingga senior, mempromosikan klub komersil maupun non-komersil, menganalisis & melakukan pendekatan psikologis, mempelajari skema permainan, merubah culture, filosofi, kedisiplinan (profesionalisme), strategi, dan membangkitkan performa/spirit. Akankah kisah ini akan berlanjut indah dalam naungan Erik Ten Hag? Inilah kesempatan Ten Hag untuk membuktikan kualitas sesungguhnya tidak hanya sebagai seorang pelatih namun The Real Manager.