![]() |
Gambar: wikipedia.org |
Kali ini kita akan membahas tentang perusahaan yang sedang growth bernama Mie Gacoan. Sebuah Perseoran Terbatas asal Malang,Jawa Timur yang menjadi bahan perbincangan oleh para nitizen karena menjual mie dengan ragam rasa pedas dan variasi menu yang murah, menjadi sebuah keuniquekan ditengah ketatnya persaingan market. Nah, sebenarnya apa yang menjadi Unique Selling Point Mie Gacoan sehingga bisa begitu Gacor merajalela ke berbagai outlet di daerah anda ? akan kita bahas.
Mie Gacoan merupakan brand waralaba restoran berdiri tahun 2016, pertama kali buka di kota Malang,Jawa Timur mengusung tema mie berlevel pedas murah modern dengan visi menjadi restoran mie nomor 1 di tanah air. Mie Gacoan dimiliki oleh pengusaha bernama Anton Kurniawan sebagai CEO dan Founder, serta bekerjasama dengan pengusaha asal Solo yaitu Harris Kristanto menjabat sebagai Human Resource Director (HRD) sejak 2017. Asal kata Gacoan sendiri mengambil dari kata “Gaco” yang berarti Andalan/Jago dalam penggunaan bahasa Jawa. Dimana brand Gacoan ini merupakan anak perusahaan dari PT Pesta Pora Abadi sebagai anak perusahaan yang sedang growth, maka Gacoan kini sedang aktif menyebar ke berbagai daerah utamanya seperti Provinsi Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga sampai sekarang masih terus growth ke berbagai daerah lainnya yang bisa terjangkau dan memiliki target market baginya, termasuk sebagai bagian dari strategi perluasan pasar. Sempat menjadi perdebatan akan kehalalannya, namun Mie Gacoan resmi bersertifikat Halal yang terbit per 16 November 2022 dari LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta yang terbaru per 1 Februari 2023 nama-nama yang menggunakan konotasi berkutip tersebut seperti unsur setan, iblis, dan lain sebagainya telah disesuaikan demi menjaminkan pada pemenuhan kriteria Sistem Jaminan Halal (SJH). Hingga saat ini karyawan perusahaan tersebut mencapai lebih dari 3.000 serta akan ada terus penambahan mengingat puluhan outlet yang tersebar daerah di Indonesia, dan terhitung dengan jumlah mayoritas berada pada pula Jawa dan Bali.
Membahas mengenai Unique
Selling Point ini merupakan bagian dari rentetan proses penentu yang
menjadi faktor atau karakteristik pembeda secara perusahaan/brand dari
pesaingnya sehingga membuat disukai dan layak berada ditengah
masyarakat/market. Maka hadirnya brand Gacoan ini membawakan sebuah nilai tersendiri
atau Unique Selling Point yang membuat produk-produknya laku dipasaran
dan digandrungi oleh seluruh kalangan, berikut beberapa Unique Selling Point.
Pertama Rasa Pedas, Mie
Gacoan sendiri menawarkan beberapa menu andalan pedas lewat olahan berbahan
dasar mie tersebut. Seperti yang kita ketahui ada Mie Angel kini menjadi Mie
Suit, kemudian ada Mie Setan yang kini berubah menjadi Mie Hompimpa dimana pada
produk tersebut agak sedikit memiliki perbedaan pasalnya mereka tawarkan kuat
akan rasa asin gurih pedas dengan pilihan level 1 hingga 8, ada juga Mie Iblis
yang kini menjadi Mie Gacoan mereka menawarkan dominan rasa pedas manis nan
nikmat terbilang produk tersebut menjadi best seller atau pilihan favorite
para pengunjung. Namun sebenarnya untuk kalian yang tidak menyukai rasa pedas
sebaliknya mereka menyiapkan beberapa opsi pilihan pada produk untuk tidak
menambahkan rasa pedas pada saat pemesanan. Sebagai tambahan produk yang mereka
tawarkan tidak berhenti hanya disitu, namun mereka juga menyajikan sajian
produk lainnya seperti ragam dimsum hingga minuman es. Maka itulah keunikan
produk pedas yang mereka tawarkan membuat menarik atensi konsumen. Terlebih
mengapa pedas di Gacoan menjadi dominan untuk diburu, karena tren pedas
berlevel merambah ke berbagai produk olahan brand di indonesia, ditambah kalau
kita berbicara mengenai pedas menjadi ciri khas orang Indonesia sebab rata-rata
orang di negara kita penyuka/pecinta pedas hingga umumnya menjadi mayoritas.
Walaupun fakta budaya makan pedas tidak hanya terjadi di Indonesia saja namun seperti
China, India, Thailand, Eitopia, hingga Meksiko sama pula memiliki budaya makan
pedas. Kemudian kondisi lainnya bahwa kita ketahui ragam rumah makan di Indonesia
umumnya menyajikan berbagai jenis sambal termasuk sambal khusus olahan sendiri
ataupun untuk campuran pada jenis makanan tertentu, karena memang begitu marak
pencinta pedas. Sehingga Gacoan berhasil untuk tidak memiliki keraguan atas
pilihan mereka terhadap pemilihan produk rasa pedas sebagai pilihan nilai USP (Unique
Selling Point)-nya.
Kedua Murah, kalimat
familiar yang ditawarkan berbagai brand tidak hanya bidang Food and Beverage
namun segala lini. Mengapa? Karena secara fakta bahwa orientasi orang Indonesia
memilih sebuah produk dilandaskan pada harga murah dibandingkan kualitas
sehingga beberapa standarisasi pembelian mereka hiraukan. Kalau bergeser pada persoalan
ekonomi juga, bahwa Indonesia terhitung dalam kategori negara berkembang maka
dimana secara data pendapatan rata-rata dilansir oleh CNBC-Indonesia edisi 05
February 2023 pendapatan minimum hanya bertengger pada angka Rp 3.070.000 per
bulan rata-rata Indonesia. Walaupun berbagai daerah memiliki perbedaan seperti
UMR Jakarta ditetapkan tahun 2023 sebesar Rp 4.901.798, UMR Kota Bogor Rp
4.639.429, UMR Kota Depok Rp 4.694.493, dan UMR Kota Tangerang Rp
4.584.519, informasi survei didapat dari Salary Explorer sebuah layanan
komparasi gaji dan portal karir. Maka dengan begitu, bila harga brand Gacoan
tawarkan pada kisaran Mie termurah diangka Rp 9.500, Dimsum termurah diangka Rp
8.600, dan Minuman es termurah diangka Rp 4.100 sehingga secara komparasi terbilang
benar murah untuk dibeli dan terjangkau untuk seluruh kalangan. Maka tidak
heran mereka sebagai konsumen berani rela mengantri berjam-jam hanya untuk
membeli produk olahan brand Gacoan tersebut, disini membuktikan Gacoan berhasil
menetapkan USP (Unique Selling Point) atas riset market yang mereka lakukan
untuk tepat dalam menetapkan harga paling terjangkau sehingga mudah merambah
keseluruh kalangan konsumen untuk bisa membelinya.
Ketiga Mie, berbahan
dasar mie yang diolah menjadi beragam jenis pilihan menu mie menjadi kunci Mie
Gacoan terus berkembang. Walaupun mie bukan merupakan identik negara kita,
namun mayoritas orang indonesia penyuka/pecinta mie. Dikutip berdasarkan WINA (World
Instant Noodles Association) dalam beberapa tahun ke belakang mencatat negara
dengan jumlah terbanyak pemakan mie yaitu Indonesia berada pada urutan ke dua,
dan negara terbanyak pemakan mie dipegang oleh China dan Hong kong. Mie
berbahan dasar tepung dan gandum mengedepankan fungsi kepraktisan, dirancang
agar penjual makanan berbahan dasar mie maupun konsumennya menjadi lebih mudah
untuk menyajikan atau mengolah baik dimasak secara basah, kering, pedas, manis,
asin dan sebagainya tetap nikmat untuk dihidangkan. Menurut Jakpat sebuah
lembaga survey, mayoritas orang Indonesia teruntuk konsumen fanatik bisa
mengkonsumsi mie sepekan dua atau lebih, sedangkan konsumen reguler sebagai
sebutan konsumen yang mengonsumsi mie hanya dua sampai tiga kali dalam sebulan.
Bila dirincikan bahwa kelebihan memilih mie untuk berjualan ataupun dikonsumsi
langsung karena murah, mudah disajikan dalam beragam bentuk hidangan, rasanya
menggugah selera menjadikan rasa enak, tahan lama, serta mie juga mendominasi
negara kita sehingga tidak perlu ragu mempertanyakan suka atau tidak, dan itulah
yang menjadi USP (Unique Selling Point) brand Gacoan memilih mie sebagai
bahan utama.
Dan Keempat Service 24 Jam, masuk kepada era modern/digital seperti saat ini setiap individu sudah tidak bisa diberikan batasan atau memiliki batasan terkhusus berbelanja sekalipun membeli makanan. Sebaliknya, bila kita sebagai pemilik brand maka perlu memilah apakah batasan yang tepat untuk meningkatkan penjualan. Beberapa perusahaan startup ataupun konvensional pada bidang tertentu memilih untuk tetap aktif dalam layanan waktu 24 jam mengingat semakin hari ke hari pelanggan mereka terus bertambah, maka sebagai organisasi/institusi perlu memposisikan diri agar menyesuaikan demand pelanggan, bila hal itulah yang dipilih tujuannya agar tidak kecolongan pelanggan. Sama halnya yang dilakukan oleh Mie Gacoan menerapkan sistem 24 jam untuk layanan pembelian bagi kosumen, walaupun pada praktiknya masih pada beberapa cabang tertentu yang sudah menerapkan sistem tersebut namun ini menjadi nilai tambah untuk menambah cabang lainnya. Penerapan tersebut dimaksudkan memenuhi permintaan konsumen yang masih ingin merasakan sensasi mie ditengah malam maupun menghilangkan rasa lapar. Penerapan strategi tidak menghilangkan esensi bahwa Gacoan ingin menjadikan layanan yang mudah diingat dan dikunjungi saat konsumen butuhkan, mengingatkankan kembali pada komitmen seperti visi Gacoan semula yaitu ingin menjadikan restoran mie nomor 1 di tanah air.
Pada akhirnya masih banyak yang dapat didiskusikan, namun jelas terlihat
kurang lebihnya hal tersebutlah yang menjadi USP (Unique Selling Point) bagi brand Mie Gacoan.
Secara kesimpulan bahwa Mie Gacoan menjadi gacor, bila melihat ekspansi bisnis
yang sedang berkembang pesat, meningkatkan selalu quality produk yang ditawarkan,
layanan yang diberikan, dan terlebih ada baiknya dibarengi dengan pembaruan
tertentu secara berkala pada beberapa lini serta selalu mengevaluasi karena harapannya
agar ini tidak hanya menjadi sebuah bubble ditengah situasi trend
sekarang ini.
0 Comments:
Posting Komentar